Senin, 19 Mei 2014

Sahabat

Sahabat merupakan orang yang sangat dekat dengan kita. Istilah Sahabat sangatlah berbeda dengan istilah teman. Sahabat itu laksana perbendaharaan yang sangat berharga. Memiliki sahabat berarti memiliki harta yang tak ternilai harganya. Yang tak bisa ditukarkan oleh nominal maupun kilauan emas atau tumpukan uang kertas ataupun harta lainnya. Kehilangannya merupakan suatu kerugian yang sangat besar. Kerugiannya melebihi kerugian petani yang gagal panen.

Persahabatan merupakan ikatan kuat antara dua insan atau lebih. Ikatan ini bisa terjadi antara dua insan
yang berjenis kelamin sama ataupun antara dua insan yang berlawanan jenis kelamin. Bisa terjadi antara manusia yang sederajat ataupun yang berbeda strata sosialnya. Yaitu antara si kaya dan si miskin, antara atasan dan bawahan ataupun antara majikan dan budaknya, tak ada bedanya dalam ikatan ini. Dapat pula terjadi antara mereka yang berbeda usia antara si muda dan tua. Pada intinya persahabatan itu tidak memandang apa, siapa dan darimana. Persahabatan hanya mengenal istilah bagaimana mereka menjalin ikatan tersebut. Ikatannya melebihi ikatan darah.

Sangat sulit rasanya menyangkal kebutuhan yang teramat sangat terhadap hadirnya sahabat dalam kehidupan kita. Dikarenakan, sahabat adalah tempat kita berbagi rasa suka dan duka. Sahabat selalu ada ketika kita membutuhkannya. Sahabat selalu menjadi tempat kita mencurahkan berbagai rasa. Bahkan terkadang sahabatlah tempat kita menyimpan rahasia dan hal-hal yang tak mungkin dapat kita curahkan kepada khalayak.

Ketika kita mendapatkan masalah maka sahabat menempati urutan pertama yang mengetahui kondisi tersebut. Begitu pula sebaliknya, ketika kita mendapat kebahagiaan maka sahabat pulalah orang pertama yang mengetahui hal tersebut.

Sahabat dapat berupa orang dari luar garis darah kita. Yaitu berupa orang asing yang kemudian kita mengenalnya dengan baik, lantas menjadi teman dan seiring waktu meningkat kualitas pertemanan itu dan akhirnya meningkat pula statusnya menjadi sahabat.

Sahabat dapat pula berupa orang yang berasal  dari satu garis darah dengan kita. Yaitu orang tua, saudara kandung, kakek atau nenek, paman atau bibi, oom tante, sepupu dll. Salah satu atau beberapa dari mereka dapat menjadi sahabat kita apabila kualitas hubungannya sangat dekat. Bahkan sahabat yang berasal dari ikatan sedarah kualitas ikatannya lebih baik dibandingkan sahabat yang berasal dari luar hubungan darah.

Islam sebagai agama yang sempurna sangat menghargai ikatan perudaraan. Bahkan kualitas persahabatan menjadi ukuran kualitas keimanan seorang muslim. Hal ini di torehkan dalam perkataan indah dari sang jawami’ul kalam Rasulullah SAW.

Dari Anas ra. dari Nabi  , beliau bersabda; "Tidaklah sempurna iman seseorang sebelum ia mencintai saudaranya (sahabat) sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri". ( al-Bukhari 13. Muslim 45)

Kesimpulan :

Sahabat merupakan perbendaharaan berharga yang patut kita syukuri. Jika saat ini anda sedang bersama sahabat anda maka ucapkanlah terima kasih kepadanya karena telah menjadi bagian orang yang istimewa dihidup kita. Jika saat ini anda sedang berselisih dengannya maka segeralah meminta maaf padanya. Tidak ada rasa sungkan dan gengsi dalam persahabatan. Yang ada adalah rasa kebersamaan yang tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar